ZULLETIN.COM – Malam lailatul qadar merupakan malam istimewa yang diimpikan banyak umat Islam, karena malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Selain itu, Allah SWT senantiasa menjamin keutamaan malam lailatul qadar dan membawa berbagai berkah dan kemuliaan.
Ahmad Sarwat menulis tentang keutamaan lailatul qadar dalam bukunya: “Di malam Qadar, ada banyak Keutamaan yang bisa disematkan.”
Oleh karena itu, pada malam lailatuul qadar dianjurkan agar umat Islam dianjurkan banyak melakukan ibadah agar tidak melewatkan kesempatan untuk memperoleh pahala dan kebaikan. Berikut 3 keutamaan malam lailatul qadar.
Lebih Baik dari Seribu Bulan
Lailatul qadar adalah malam terpenting selama Ramadhan dan dikenal sebagai malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Para ulama juga berpendapat bahwa umat islam yang beribadah pada malam qadar, dia akan dibayar setara dengan seribu bulan.
Sementara itu, menurut kalkulasi Syekh Abdul Halim Mahmud (Syekh Abdul Halim Mahmud), pandangan lain yang dilansir NU Online meyakini bahwa seribu bulan (alfu syahrin) setara dengan 83 tahun 4 bulan atau standar usia manusia.
Beliau menulis, “Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadar (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadar lebih baik dari (usia) zaman.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadan, h. 21).
Turunnya Malaikat ke Bumi
Keunggulan lain dari malam lailatul qadar adalah para malaikat mendarat di bumi. Pernyataan ini terdapat dalam bagian 4 QS Al-Qadr:
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”
Menurut Al-Imam Al-Qurthubi (Al-Imam Al-Qurthubi), setiap lapis langit dari sidratul muntaha, para malaikat turun ke bumi untuk mengaminkan doa-doa umat Islam yang dipanjatkan di malam itu sampai terbit fajar.
Istimewa bagi Umat Muhammad SAW
Keistimewaan lailatul qadar malam ini hanya berlaku untuk pengikut Nabi Muhammad SAW, menurut hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik di Al-Muwaththa:
“Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya yang relatif panjang sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka. Maka Allah memberikan Rasulullah lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR.Malik).

